Minggu, 21 Februari 2016

MANCAGRA DALAM PAWIWAHAN



ABSTRAK



Kata-kata Kunci :  Fungsi Mancagra dan Upacara Pawiwahan

Dalam setiap pelaksanaan upacara yadnya, tidak dapat dilepaskan dari mancagra. Umat Hindu sudah banyak yang menggunakan jasa mancagra untuk keperluan upacara karena tidak semua orang mempunyai kemampuan dan kemauan dalam membuat banten. Akan tetapi fungsi mancagra dalam kegiatan itu belum banyak diketahui warga.
Permasalahan dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana latar belakang  mancagra dalam membuat upakara pawiwahan? Bagaimana keberadan mancagra?
Berdasarkan permasalahan itu maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang, keberadan, dan fungsi mancagra dalam membuat upakara pawiwahan.
Penelitian dilaksanakan di Karangasem. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposipe sampling karena yang dijadikan sampel adalah beberapa individu yang sengaja dipilih karena dianggap mengetahui dan berkompeten dalam pembuatan upakara. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan instrumen penelitian berupa pedoman wawancara, kamera, tape recorder, dan catatan-catatan.
Melalui analisis deskriptif, dapat disimpulkan bahwa latar belakang mancagra dalam melakukan tugasnya ada dua berdasarkan ekonomi dan ngayah. Keberadaan mancagra ada lima orang, tetapi tidak semuanya telah melakukan upacara pawintenan.  Fungsi mancagra dalam upacara pawiwahan yaitu  fungsi keagamaan yakni dapat memberikan pemahaman yang benar mengenai simbol-simbol yang diwujudkan dalam banten dan meningkatkan bhakti dan sraddha warga.  Fungsi etika yakni dengan hadirnya mancagra dapat membangun etika para warga. Fungsi estetika yaitu dengan hadirnya mancagra, berbagai karya seni ditampilkan terutama dalam pembuatan upakara.  Fungsi sosial  yaitu dapat membangun tradisi tolong-menolong atas dasar pasuka-dukaan. Fungsi pelestarian karena adanya pelestarian budaya gotong royong, pelestarian seni serta tradisi yang sarat dengan nilai dan norma.
Beberapa saran yang disampaikan yaitu bagi para mancagra hendaknya dapat memberikan pemahaman bahwa pawintenan bagi dirinya sendiri sangat penting sebagai bentuk kesungguhan menekuni profesinya. Warga masyarakat hendaknya menyadari bahwa peran mancagra dalam kegiatan upacara yadnya sangat diperlukan. Bagi penelitian selanjutnya, dapat memperoleh perbandingan dalam mengkaji permasalahan yang sejenis di tempat lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar